Header Ads

Paket Komplit Itu Telah Sampai Di Puncak



Penulis: Budhi Hermawan 

Panjipost,- Dulu waktu masih anak-anak, saya hanya sempat dengar namanya. Yang saya dengar itu, Beliau 'Orang Bagak', hatinyo namuah, bersilat pandai pula. 

Hobinya berburu, punya beberapa ekor taranak yang Cap Mau. Taranak mau, Tuannya pun mau, alhasil puluhan, mungkin sudah ratusan celeng (Babi) yang tumbang bersimbah darah. 

Di era tahun 80'an sosoknya sudah banyak dikenal. Bukan saja lantaran pernah menumbangkan Ketua Perguruan Kungfu dan Karate, atau membogem (Menghajar) orang bagak terminal, namun hobinya 'moto cross' dengan suzuki trail di masa itu, membuatnya jadi lebih Top.

Memang sedari muda, Putra Bungsu Bapak Rudolf (alm) ini sudah berkecukupan, namun keras, tidak manja. 

Dari cerita yang saya dengar, Papanya mendidik dengan keras dan disiplin, sementara Mamanya yang Guru, mendidik dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, sembari menanamkan nilai² adab, norma dan kesopan pada putra bungsunya itu. 

Selain bagak dan terbilang tajir, ada lagi yang membuat Beliau ini lebih terkenal di masa mudanya, yakni parasnya nan elok, berwajah ganteng. Rano Karno mungkin lewat.

Uni-uni angkatan diatas saya di Pasaman, hampir dipastikan tahu dengannya. Dan hampir dipastikan pula, bila Beliau ini sempat melirik, Uni uni itu akan tersenyum sumringah seharian, kalaupun tidak klepek-klepek karena senang gembira. 

Benny Utama muda memang petarung, namun tidak pernah mau ugal ugalan apalagi mabuk mabukan. Benny Utama suka berburu, namun pantang untuk berjudi. Benny Utama memang disayang, namun tidak pernah manja. Benny Utama memang tajir, tapi tidak pernah sombong dan Benny Utama memang ganteng, namun tetap ramah pada siapa pun. 

Satu yang agak berpantang bagi Beliau ini, yakni bila merasa ditantang, ditawar, atau jika ada temannya disakiti. Untuk hal ini kita lebih baik agak berjarak, karena tak akan ada yang bisa menahan naluri bertarungnya. Kemanapun Dia datangi, berapa orang pun akan dihadapi. Soal menang kalah, urusan nanti baginya.

Dan yang membuat lawannya 'litak' ( Letih) dan ampun ampuni, adalah kalau hari ini sempat kalah, maka besok pasti akan didatangi lagi. Begitu seterusnya.

Istilah abang abang saya, sampai membungkus nasi dari rumah, Beliau itu mau bertarung. 

Barangkali tidak ada yang menyangka, Benny Utama yang begitu keras, hidup dan besar di lingkungan pasar yang keras, ternyata bisa jadi Orang Besar, jadi Orang Hebat, Pemimpin yang dicintai, dan sosok yang peduli pada orang susah. 

Sebagai Bupati, Benny Utama dikenal secara nasional berkat program Pro Rakyatnya. Domain kewenangan sebagai kepala pemerintahan, dimanfaatkan secara maksimal untuk membuat aneka program membantu orang susah di daerah yang dipimpinnya. 

Mungkin takdirnya sudah begitu. Apa yang dikakok (Dikerjakan ) dan ditekuninya, senantiasa berhasil. Berkarir dibidang apapun, sukses. Jadi petani sawit pun sukses. Di politik apalagi, lebih sukses lagi.

Beliau orang yang taat pada azas dan aturan. Bahkan dalam hal zakat dan sedekah, juga taat. Saya sempat tahu, zakat hartanya selalu dihisab, disalurkan kepada mustahiq di lingkungan tempat tinggalnya, dengan jumlah yang lumayan besar setiap tahun.

Sebetulnya banyak yang bisa dinarasikan dari perjalanan hidup Sosok Lelaki yang Berprinsip ini. Namun dapat disimpulkan, keberhasilan hanya dapat dipetik dari buah kejujuran, ketekunan dan kedisiplinan. 

H. Benny Utama mampu mengakumulasikan nilai-nilai baik itu, dan buahnya cukup lumayan. Jaksa termuda di masanya, lulusan terbaik pendidikan Intelstrad BIN kala itu, petani terbilang sukses, wakil bupati top, Bupati Berprestasi dua kali, Ketua DPRD dengan persentase perolehan suara tertinggi se Indonesia, Anggota DPRD Propinsi dengan suara terbanyak di Sumbar dan kini sampai di puncak karir politik, mulus menjadi anggota DPR RI dengan 'cost' politik terkecil se-Indonesia (barangkali). 

Kini usia Beliau tidak muda lagi. Da Ben --begitu saya menyapanya, sudah banyak menjalani hari-hari diatas sajadah di rumahnya. Pucuak Sara' Nagari Tanjuang Baringin bagala Sako 'Kari Ibrahim' ini, akan langsung berdiri dari duduknya, bila suara adzan berkumandang. Shalat diawal waktu, sudah menjadi kebiasaan dari Papa Dokter Tiara Larasati itu. 

Saya, mungkin juga anda, boleh saja 'bingik' (Iri) melihat anugerah Tuhan yang begitu komplit pada umatnya bernama Benny Utama Rudolf ini. Namun menyaksikan kerasnya perjuangan Da Ben menapaki hidup, tidak akan banyak orang yang sanggup. 

Selamat Da, Selamat jadi anggota lembaga tertinggi negara DPR RI. Alhamdulillah....

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website WWW.Panjipost.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang!! Tertanda Pemred: Andi Woo