Ruas Jalan Nasional Wilayah Sijunjung Rawan Kerusakan, LSM AWAK Minta Pemkab Untuk Proaktif
komitmen yang kuat antara panitia pelaksana, kontraktor pelaksana, dan juga konsultan pengawas agar suatu pekerjaan bisa berhasil sesuai dengan apa yang tertuang di kontrak dan pengerjaannya juga dapat diselesaikan tepat waktu.
Tidak hanya itu saja, selain tiga unsur diatas yang terlibat langsung dalam proses pengerjaan, dukungan dari masyarakat setempat juga sangat diperlukan dalam kelancaran suatu pekerjaan.
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sumatera Barat memastikan kegiatan pembangunan Jalan Lintas Sumatera dari Muaro Kalaban Sawahlunto, hingga ke Dharmasraya sampai Batas Jambi selesai sesuai kontrak.
Untuk mengantisipasi hal ini, sudah sewajarnya masyarakat sebagai pemilik bangunan juga membuat gorong-gorong sendiri sesuai kebutuhan.
Terkait hal tersebut, Bupati Kabupaten Sijunjung Benny Dwifa Yuswir menjelaskan "Kita sudah arahkan pak camat dan jajaran pemerintah terbawah untuk menyikapi hal tersebut" ungkap Benny pada awak media (24/05).
"Dan terkait keluhan masyarakat diruas jalan ini, semoga perbaikan jalan ini segera selesai agar tidak terjadi masalah berikutnya" harap Bupati Benny.
Defrianto tanius (Ketua LSM AWAK)
Sementara itu, Ketua LSM AWAK berharap Pemkab Sijunjung untuk selalu proaktif dalam memberi arahan pada masyarakat yang berada dipinggiran Jalan Lintas Sumatera di wilayah Pemkab Sijunjung, agar bangunan atau tempat usaha yang mereka dirikan tidak menutup saluran drainase jalan. Ucap Defrianto Tanius Ketua LSM AWAK Prov.Sumbar (22/05/2021) di Sijunjung.
Lebih lanjut Defrianto memaparkan, "Ruas jalan Nasional yang melintasi Kabupaten Sijunjung rawan banjir jika terjadi hujan, hal ini dipicu buruknya saluran drainase dibeberapa titik pada perlintasan tersebut".
"Jadi hendaknya pemilik bangunan juga membuat gorong-gorong sendiri sesuai kebutuhan, jangan pula setelah mendirikan bangunan saluran air ditimbun"
Saluran air yang merembes pada ruas jalan sangat berpengaruh kepada kekuatan atau pengerasannya. |
"Sinergi seperti ini penting dilakukan oleh pemerintah daerah, agar investasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat dalam pembangunan jalan mampu bertahan sesuai umur perencanaan, ucap Defrianto.
Defrianto Tanius juga mendesak pihak Pemkab Sijunjung untuk menertibkan selang saluran air yang mengarah ke badan jalan yang tengah dilakukan pengerjaan (pemadatan persiapan badan jalan) yang akan dilakukan Rigid Beton, seperti di ruas KM 147.
"Karena kalau masyarakat terus-terusan mengaliri air ke badan jalan tentu pemadatan yang telah dilakukan akan percuma, badan jalan yang telah padat akan rusak kembali"
Terkait saluran air ke badan jalan, Darmalus, salah seorang masyarakat sekitar memaparkan, "hal ini kami lakukan untuk menetralisir debu yang berterbangan ke udara" paparnya.
"Dan apakah hal ini dapat merusak struktur badan jalan yang akan dilakukan perkerasan, kami awam dan tidak memahami hal tersebut" ungkap Darmalus mengakui.
Terpisah Nova Herianto ST.MT (PPK2.2 PJN II SUMBAR ) mengatakan untuk menetralisir debu pada titik perkerjaan, kita secara intens telah melakukan penyiraman badan jalan pada waktu pagi dan sore hari, serta juga telah melakukan upaya memberi lapisan primtcoat beberapa kali pada badan jalan yang telah dilakukan pemadatan untuk meminimalisir pencemaran udara karena debu.
Nova Herianto ST.MT (PPK 2.2 SATKER PJN II SUMBAR) |
Kami berharap masyarakat dan pengguna jalan agar bersabar dan berhati hati dalam berkendara karena jalan dalam masa pengerjaan.
Terkait vidio tentang kondisi jalan muaro kalaban yang sempat viral ,Nova mengatakan " kami akan melakukan rigid Pavement pada titik tersebut, berhubung suasana mau lebaran pada saat itu jadi kami tunda pengerjaannya sehabis lebaran ini, pasalnya untuk Rigid Pavement akan diberlakukan buka tutup jalan sehingga kalau dilakukan sewaktu mau lebaran kemaren pasti akan menimbulkan macet total pada ruas tersebut ungkap Nova.(den/andi)
Post a Comment