Karantina Medan Tingkatkan Pengawasan Berbasis X-Ray
Panjipost.com
Medan, - Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian terus berupaya meningkatkan komitmen pelayanannya, diantaranya dengan meningkatkan kualitas pelayanan di tempat pemasukan atau pengeluaran komoditas pertanian sebagai media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) atau Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK).
Demikian halnya dengan Karantina Medan yang melakukan modernisasi pelayanan secara terintegrasi dengan berbasis X Ray, guna meningkatkan sistem pengawasannya.
Bertempat di Bandara International Kualanamu, Karantina Medan melakukan peresmian sistem pengawasan terintegrasi melalui mesin X Ray (14/2) setelah menggunakannya selama setahun, dan ternyata sistem ini dapat membuat pengawasan menjadi lebih efisien dan efektif.
Disamping itu dapat mengantisipasi berbagai modus kejahatan yang semakin canggih dalam melalulintaskan komoditas pertanian, sehingga petugas karantina tidak mengalami kesulitan lagi untuk mendeteksinya.
“Karantina Medan sudah menggunakan sistem modern yang dapat meningkatkan pengawasan dan merupakan UPT Karantina Pertanian pertama di Indonesia. Diharapkan dapat menjadi contoh bagi UPT Karantina lainnya ” ungkap Kepala Pusat KKIP Badan Karantina Pertanian, drh. Sujarwanto, MM di depan Komisi IV anggota DPR RI dan tamu undangan lainnya saat memberi sambutan pada peresmian sistem tersebut.
Sistem ini menggunakan teknologi dan terintegrasi dengan semua lini guna memodrenisasi sistem pemeriksaan yang selama ini dilakukan secara manual, sehingga menjadikan fungsi pengawasan di bandara Kualanamu semakin optimal.
Sistem pengawasan terintegrasi dilakukan bersama Karantina Ikan, Beacukai dan Angkasa Pura, dengan cara mengoneksikan atau merelay tampilan gambar di monitor X Ray ke ruangan terpadu Karantina pertanian.
Sujarwanto menambahkan, “Sistem bisa berjalan karena adanya koordinasi yang baik antar instansi, serta saling mendukung demi kelancaran dan efektifitas tugas masing masing di bandara International Kualanamu”.
“Saya menyampaikan apresiasi atas semangat kerja penyelenggara dengan menyatunya X Ray dan bandara secara umum, ini bisa memberi contoh kepada Bandara yang lain, serta kepada karantina pertanian yang penuh semangat melakukan tugas negara, karena dengan adanya karantina Pertanian barang yang dilarang atau merugikan pemerintah bisa teratasi” jelas anggota Komisi IV DPR RI, Drs. H. Guntur Sasono.
Dengan sistem terintegrasi ini akan memudahkan petugas karantina pertanian memeriksa isi barang bawaan penumpang karena pengawasan bisa dilakukan di ruangan karantina, dan tidak seperti pemeriksaan manual yang butuh waktu lama untuk memprosesnya.
“Oleh karenanya, terintegrasinya sistem dengan semua lini akan membuat pekerjaan lebih efisien dan efektif dan diharapkan Karantina Medan dapat meningkatkan pengawasan bagi penumpang yang melulintaskan komoditas pertanian melalui Bandara Kualanamu,” harap Sujarwanto.
(Rilis Badan Karantina Pertanian
Kementerian Pertanian)
-Narasumber : drh. Sujarwanto, MM Kepala Pusat Kepatuhan Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan (KKIP) Badan Karantina Pertanian
Post a Comment