Karantina Lampung Dukung Petani Muda dan Eksportir dengan Akselerasi Ekspor
Panjipost.com
Bandar Lampung -- Tingginya permintaan pasar global terhadap buah segar menjadi peluang tersendiri bagi Indonesia. Semua tidak lepas dari wilayah yang subur dan luas. Tercatat sepanjang tahun sebelumnya sebanyak 114.366 ton produk buah segar dan olahannya telah disertifikasi oleh Karantina Lampung. Frekuensi sebanyak 8.131 kali ekspor. Diantaranya buah pisang segar sejumlah 14.618 ton.
Menurut Kepala Karantina Lampung, M.Jumadh bahwa kita patut berbangga atas banyaknya produk pertanian Indonesia yang telah tembus pasar dunia. Mendatangkan devisa bagi negara. Sekaligus menjadi tantangan untuk selalu menjaga kualitas dan pelayanan, sehingga ekspor dapat terus meningkat.
“Kami bertemu eksportir produk buah segar dan para petaninya. Mereka adalah petani masa kini, yang sudah sangat mengenal teknologi. Kami mengarahkan mereka supaya selalu menjamin mutu dan kuantitas. Tujuannya agar produk dapat bersaing di pasar global dan ekspor buah Lampung terus meningkat. Membimbing petani milenial ini termasuk dalam program agrogemilang,” ujar M. Jumadh, kepala Karantina Lampung dalam paparannya di pertemuan tersebut.
Agrogemilang merupakan akronim dari Ayo Galakkan Ekspor Generasi Milenial Bangsa. Merupakan program nasional untuk akselerasi ekspor. Pertemuan yang dimulai sejak kemarin hingga hari ini diikuti oleh 30 peserta. Diantaranya eksportir, rumah kemas, hingga petaninya berlangsung dengan interaktif dan menarik.
M. Jumadh memaparkan tentang Peran Karantina dalam Akselerasi Ekspor. Kemudian diberikan penjelasan mengenai Penetapan Inline inspection dalam mendukung perceptan eksport oleh Fajar Budi S. Pengenalan serangga OPT maupun OPTK oleh Budi Sri U dan praktik identifikasi makro untuk melihat serangga khususnya mealy bags pada komoditas pisang ekspor.
“Kami yang mendatangi semua eksportir dan petani dengan membawa petugas yang ahli dibidangnya. Ini dilakukan untuk melatih bagaimana cara deteksi OPT/OPTK, jaminan fitosanitari, kualitas dan daya saing produk ekspor. Tidak hanya materi, prakteknya kami siapkan alat-alat deteksi sehingga petani bisa dan terampil melakukannya,” papar M.Jumadh lebih lanjut.
@Fp Karantina
Post a Comment