Bali Democracy Forum ke-11 Fokus pada Upaya Mewujudkan Kesejahteraan bagi Semua
Bali,- Demokrasi yang Inklusif menyatukan dan memberdayakan masyarakat dalam mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan", demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Retno pada sesi pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) ke-11 di Nusa Dua. Lebih lanjut, Menteri Luar Negeri RI menyampaikan pentingnya partisipasi penuh semua pemangku kepentingan, khususnya sektor swasta, kelompok milenial dan perempuan, dalam mewujudkan demokrasi yang inklusif.(6/12)
Menteri Luar Negeri juga menyoroti bahwa tingkat demokrasi di kawasan cukup positif meskipun menghadapi banyak tantangan, seperti meningkatnya populisme dan anti-pluralisme serta kesenjangan yang semakin meluas.
Tema BDF tahun ini “Democracy for Prosperity" merupakan kelanjutan dari diskusi tahun sebelumnya yang membahas kemampuan demokrasi dalam mewujudkan berbagai tujuannya. Forum kali ini dihadiri oleh sekitar 500 lebih delegasi dari 91 negara dan 7 organisasi internasional. Secara umum, para peserta Forum menyampaikan apresiasi mereka kepada Pemerintah Indonesia atas komitmen terhadap pemajuan demokrasi di kawasan.
Setelah satu dekade, BDF tetap dipandang sebagai salah satu forum utama dalam mempromosikan prinsip-prinsip demokrasi yang berlandaskan pluralisme, keragaman, inklusivitas dan berbasis inisiatif masyarakat lokal (home-grown).
Saat ini, Forum telah mengalami transformasi tidak hanya menjadi sebuah wadah untuk berbagi pengalaman dalam mengimplementasi demokrasi, namun juga sebagai ajang untuk membangun jaringan dan kerja sama antar negara guna mendapatkan manfaat demokrasi.
Forum tahun ini membahas upaya penguatan kelembagaan, kesejahteraan dan keadilan ekonomi, teknologi dan inovasi, kesetaraan, dan pembangunan berkelanjutan. BDF kali ini diselenggarakan secara bersamaan dengan Bali Democracy Student Conference (BDSC) dan Bali Civil Society and Media Forum (BCSMF).
Sejak tahun 2017, BDF juga telah memperluas jangkauannya ke berbagai kawasan lainnya, yaitu BDF Chapter Tunis dan BDF Chapter Berlin. Hal tersebut mencerminkan pengakuan internasional atas relevansi dan kontribusi BDF terhadap peningkatan dialog dan kerja sama global dalam upaya memperkuat demokrasi.
BDF ke-11 yang diselenggarakan pada 6-7 Desember 2018 merupakan forum tahunan tingkat menteri yang diinisiasi Indonesia sejak 2008. Forum ini ditujukan untuk menciptakan arsitektur demokrasi di kawasan Asia Pasifik. Dalam dekade terakhir, Forum ini telah memfasilitasi dialog dan kerja sama antar negara dalam mengelola keragaman, serta mendorong terwujudnya kesetaraan dan saling pengertian. (Sumber: Kementerian Luar Negeri)
Post a Comment